70% dari penderita kanker payudara berkunjung ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh menjadi sel kanker. Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sel-sel yang terus menerus tumbuh menjadi benjolan yang disebut dengan tumor.
Pada tahun 2003, WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa kanker merupakan problem kesehatan yang sangat serius karena jumlah penyandang kanker meningkat sekitar 20% per tahun.
Kanker payudara, yang dinyatakan sebagai ‘pembunuh’ no. 2 setelah kanker leher rahim, juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
- Di Amerika Serikat 180.000 kasus baru per tahun
- Di Netherlands 91 kasus baru setiap 100.000 penduduk
- Di Indonesia sendiri, diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk terkena penyakit kanker payudara.
Penyebab pasti penyakit ini belum dapat diketahui. Namun ada 3 faktor yang berpotensi:
- Faktor Endokrin
- Faktor lingkungan
- Faktor Genetik
Selain itu, di Indonesia terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan pengobatan maupun pencegahan kanker payudara. 70% dari penyandang kanker berkunjung ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut.
Hal lain yang juga menjadi faktor keterlambatan penyandang kanker adalah :
- Takut operasi, kemoterapi dan radiasi.
- Masih percaya dengan pengobatan tradisional, dukun, paranormal atau ‘orang pintar’.
- Tidak percaya bahwa kanker payudara dapat disembuhkan.
- Tidak menyadari akan penyakit yang dideritanya.
- Sosial-ekonomi.
- Tidak mengetahui perlunya check up payudara secara rutin.
Hal-hal seperti di atas yang menambah banyaknya dan parahnya tingkatan penyandang kanker payudara.
Oleh karena itu lakukan dan sebarkanlah pemahaman tentang pentingnya Periksa Payudara Sendiri (SADARI) untuk mendeteksi lebih awal jika terjadi indikasi kelainan pada payudara. Jika kanker diketahui pada stadium dini, maka potensu kesembuhannya juga akan semakin besar.
Yuk Sadari Sedari Dini.
sumber: pitapink-ykpi.or.id